HAMPIR setiap orang barangkali pernah mengalami yang namanya patah hati, mulai dari putus cinta dengan kekasih, kehilangan seseorang yang dicintai karena meninggal dunia, sampai pada cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Ya, tidak ada yang mengatakan patah hati itu persoalan mudah. Namun, jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut maka tidak baik juga. Beberapa penelitian mengemukakan, patah hati bukan hanya membuat seseorang menderita secara mental, melainkan juga secara fisik.
Perasaan depresi, kesepian, dan kesedihan yang mendalam dapat memicu masalah kesehatan seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, jangan pernah membiarkan diri tenggelam dalam patah hati berkepanjangan. Lebih baik, obati hati yang terluka itu dengan beberapa jurus berikut ini:
Menumpahkan emosi
Tarik diri sejenak untuk menyepi ke suatu tempat yang jauh dari orang-orang dan segala hingar bingar. Ciptakan suasana di mana Anda merasa benar-benar nyaman dan dapat menikmati kesendirian, tanpa ada seorang pun yang bisa mengganggu. Dengan demikian, semua emosi yang selama ini menumpuk dan berkarat di hati bisa ditumpahkan.
Bebaskan diri untuk menangis atau melakukan berbagai hal lain sebagai pelampiasan rasa patah hati Anda, selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Menahan perasaan sakit di dada hanya akan membuat segala hal menjadi bertambah parah, dan menghambat proses penyembuhan.
Berbagi perasaan
Tidak ada salahnya menceritakan perasaan terdalam kepada orang-orang terdekat yang peduli dengan Anda. Selain hati menjadi lebih lega, mereka juga dapat memberikan berbagai opini atau masukan yang berguna. Sahabat perempuan dan ibu barangkali menjadi tempat bersandar yang paling tepat, karena dapat membuat Anda merasa nyaman.
Akan tetapi, boleh juga meminta pandangan dari lawan jenis. Misalnya, dengan berkonsultasi pada saudara/teman laki-laki Anda.
Menghilangkan memori
Tidak ada gunanya membiarkan diri terbelenggu masa lalu. Agar bisa melangkah maju dan meneruskan hidup, Anda perlu melupakan berbagai kenangan manis maupun pahit, yang berpotensi membuat luka di hati terasa lebih menggigit.
Hapus semua jejak yang ia tinggalkan dalam memori dengan menyingkirkan berbagai hal yang bisa mengingatkan Anda padanya, mulai dari foto-foto, hadiah-hadiah, sampai berbagai pesan sms, email, dan lain sebagainya.
Menikmati kesendirian
Tidak perlu terburu-buru menjalin kisah cinta baru. Lebih baik menikmati kehidupan lajang dengan melakukan berbagai aktivitas seru yang selama ini tidak sempat dilakukan. Bebaskan jiwa Anda dan raih setiap kesempatan yang lewat di depan Anda.
Sekali-kali, asyik juga menjadi solo backpacker dan bertualang mengunjungi berbagai tempat unik. Jika cukup berani, coba melakukan olahraga ekstrim yang dapat memacu adrenalin, misalnya bungee jumping. Selain semangat menjadi lebih terpacu, Anda pun bebas berteriak sekencang-kencangnya membuang serpihan perasaan sembari meloncat terjun.
Membuka hati
Setelah luka di hati terobati, tiba saatnya untuk membuka kembali perasaan yang selama ini sempat terkunci. Jadikan kegagalan di masa lalu sebagai pelajaran bagi Anda untuk membangun hubungan baru yang jauh lebih baik.
Tidak perlu merasa trauma akan melakukan kesalahan yang sama. Sebab, sama seperti bagian tubuh lainnya, hati pun memiliki otot. Semakin sering ditempa, maka otot hati akan semakin kuat. Jadi, tak usah ragu membuka lembaran kisah baru!
Ya, tidak ada yang mengatakan patah hati itu persoalan mudah. Namun, jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut maka tidak baik juga. Beberapa penelitian mengemukakan, patah hati bukan hanya membuat seseorang menderita secara mental, melainkan juga secara fisik.
Perasaan depresi, kesepian, dan kesedihan yang mendalam dapat memicu masalah kesehatan seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, jangan pernah membiarkan diri tenggelam dalam patah hati berkepanjangan. Lebih baik, obati hati yang terluka itu dengan beberapa jurus berikut ini:
Menumpahkan emosi
Tarik diri sejenak untuk menyepi ke suatu tempat yang jauh dari orang-orang dan segala hingar bingar. Ciptakan suasana di mana Anda merasa benar-benar nyaman dan dapat menikmati kesendirian, tanpa ada seorang pun yang bisa mengganggu. Dengan demikian, semua emosi yang selama ini menumpuk dan berkarat di hati bisa ditumpahkan.
Bebaskan diri untuk menangis atau melakukan berbagai hal lain sebagai pelampiasan rasa patah hati Anda, selama tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Menahan perasaan sakit di dada hanya akan membuat segala hal menjadi bertambah parah, dan menghambat proses penyembuhan.
Berbagi perasaan
Tidak ada salahnya menceritakan perasaan terdalam kepada orang-orang terdekat yang peduli dengan Anda. Selain hati menjadi lebih lega, mereka juga dapat memberikan berbagai opini atau masukan yang berguna. Sahabat perempuan dan ibu barangkali menjadi tempat bersandar yang paling tepat, karena dapat membuat Anda merasa nyaman.
Akan tetapi, boleh juga meminta pandangan dari lawan jenis. Misalnya, dengan berkonsultasi pada saudara/teman laki-laki Anda.
Menghilangkan memori
Tidak ada gunanya membiarkan diri terbelenggu masa lalu. Agar bisa melangkah maju dan meneruskan hidup, Anda perlu melupakan berbagai kenangan manis maupun pahit, yang berpotensi membuat luka di hati terasa lebih menggigit.
Hapus semua jejak yang ia tinggalkan dalam memori dengan menyingkirkan berbagai hal yang bisa mengingatkan Anda padanya, mulai dari foto-foto, hadiah-hadiah, sampai berbagai pesan sms, email, dan lain sebagainya.
Menikmati kesendirian
Tidak perlu terburu-buru menjalin kisah cinta baru. Lebih baik menikmati kehidupan lajang dengan melakukan berbagai aktivitas seru yang selama ini tidak sempat dilakukan. Bebaskan jiwa Anda dan raih setiap kesempatan yang lewat di depan Anda.
Sekali-kali, asyik juga menjadi solo backpacker dan bertualang mengunjungi berbagai tempat unik. Jika cukup berani, coba melakukan olahraga ekstrim yang dapat memacu adrenalin, misalnya bungee jumping. Selain semangat menjadi lebih terpacu, Anda pun bebas berteriak sekencang-kencangnya membuang serpihan perasaan sembari meloncat terjun.
Membuka hati
Setelah luka di hati terobati, tiba saatnya untuk membuka kembali perasaan yang selama ini sempat terkunci. Jadikan kegagalan di masa lalu sebagai pelajaran bagi Anda untuk membangun hubungan baru yang jauh lebih baik.
Tidak perlu merasa trauma akan melakukan kesalahan yang sama. Sebab, sama seperti bagian tubuh lainnya, hati pun memiliki otot. Semakin sering ditempa, maka otot hati akan semakin kuat. Jadi, tak usah ragu membuka lembaran kisah baru!
No comments:
Post a Comment